Susunan acara pernikahan adat Sunda penuh dengan makna dan tradisi yang kaya, merupakan cerminan budaya yang indah dari tanah Pasundan. Bagi masyarakat Sunda, pernikahan bukan sekadar penyatuan dua insan, tetapi juga perpaduan nilai-nilai luhur dan doa untuk kebahagiaan abadi.
Seperti apa susunan acara pernikahan adat Sunda? Mari simak pembahasannya berikut ini.
Susunan Acara Pernikahan Adat Sunda
Prosesi Pra-Pernikahan Adat Sunda
1. Neundeun Omong
Susunan acara pernikahan adat Sunda yang pertama dimulai dengan neundeun omong, yaitu perkenalan keluarga kedua belah pihak untuk membangun komunikasi dan menyamakan persetujuan pernikahan.
2. Ngalamar atau Narosan
Narosan atau Ngalamar dalam pernikahan adat Sunda merupakan prosesi lamaran yang dilakukan oleh pihak calon pengantin pria kepada pihak calon pengantin wanita. Tradisi ini biasanya dilakukan beberapa minggu atau bulan sebelum akad nikah, dan menjadi penanda dimulainya rangkaian pernikahan adat Sunda.
3. Tunangan dan Seserahan
Tunangan dalam pernikahan adat Sunda dilambangkan dengan pertukaran kain yang dililitkan di perut sebagai simbol ikatan lahir dan batin antara kedua belah pihak. Selain itu, seserahan juga menjadi bagian tak terpisahkan dari pernikahan adat Sunda, di mana pihak laki-laki memberikan hadiah kepada pihak perempuan sebagai tanda cinta dan komitmen.
5. Pengajian
Pengajian dilakukan sebagai upaya membersihkan diri secara lahir dan batin serta memohon restu Allah SWT agar pernikahan berjalan lancar. Biasanya acara pengajian ini dilaksanakan di rumah masing-masing calon pengantin, dengan dihadiri oleh keluarga dan kerabat dekat.
6. Ngecangkeun Aisan
Biasanya diselenggarakan satu hari sebelum resepsi di rumah calon pengantin perempuan. Prosesi ngecangkeun aisan dilakukan sebagai simbol dilepaskannya tanggung jawab orang tua dan siap memasuki kehidupan pernikahan.
7. Meuleum Palika dan Ngaras
Meuleum palika atau bakar palika adalah prosesi membakar 7 batang lilin yang melambangkan penerangan dan tujuh rukun iman. Setelah itu, dilanjutkan dengan prosesi ngaras, di mana kedua orang tua calon pengantin memohon restu kepada kedua orang tua mereka dengan cara membasuh kaki orang tua.
8. Siraman
Ngaras atau Siraman, merupakan salah satu prosesi adat yang penting dan sarat makna dalam rangkaian pernikahan adat Sunda. Biasanya dilakukan 3 hari sebelum hari pernikahan, dengan tujuan untuk membersihkan diri lahir dan batin calon pengantin, serta mendoakan kelancaran dan kebahagiaan dalam pernikahan mereka.
Proses siraman ini biasanya menggunakan air siraman yang dicampur dengan berbagai macam bunga dan daun yang memiliki makna simbolis, seperti bunga melati (melambangkan kesucian), daun seureuh (melambangkan keharuman), dan daun mangkok (melambangkan kemakmuran).
9. Ngerik
Susunan acara pernikahan adat Sunda selanjutnya adalah Ngerik. Biasanya dilakukan oleh pengantin wanita yaitu mencukur atau mengerik bulu-bulu yang berada di sekitar wajah pengantin wanita agar nantinya saat dirias hasil riasannya bagus.
10. Ngeuyeuk Seureuh
Tradisi ini biasanya dilakukan malam hari menjelang akad nikah, dengan diikuti oleh kedua calon pengantin dan orang tuanya, juga dipimpin oleh seorang juru adat yang disebut "Emak”. Prosesi ini menjadi momen bagi calon mempelai untuk memohon doa restu dan bimbingan dari para tetua adat dan keluarga dalam menjalani kehidupan rumah tangga.
Daun seureuh (sirih) yang dibakar melambangkan harapan agar pernikahan dikaruniai keturunan yang subur dan bahagia. Api dari harupat melambangkan kesetiaan dan kehangatan cinta yang diharapkan terjalin dalam rumah tangga.
Prosesi Akad Nikah dan Resepsi Pernikahan Ada Sunda
1. Mapag Panganten
Mapag Panganten adalah tahap pertama dalam pernikahan adat Sunda.Dalam acara Mapag Panganten, pengantin pria dan wanita diiringi oleh rombongan keluarga dan tetua adat. Pengantin pria menuntun pengantin wanita menuju pelaminan dengan penuh khidmat dan mengikuti adat istiadat.
Acara Mapag Panganten melibatkan sosok penting bernama Aki Lengser atau Ki Lengser sebagai pemimpin upacara adat pernikahan Sunda. Acara ini juga melibatkan pemain musik, penari, prajurit, serta iring-iringan keluarga pengantin.
Proses ini intinya adalah penjemputan calon pengantin pria oleh keluarga pengantin wanita, melambangkan rasa hormat dan kegembiraan. Proses dalam susunan acara pernikahan adat Sunda yang satu ini menandakan penerimaan resmi pengantin pria oleh keluarga pihak wanita. Upacara ini penuh dengan keceriaan, doa restu, dan harapan baik untuk kedua mempelai.
2. Akad Nikah dan Ijab Kabul
Akad nikah adalah acara resmi yang dilakukan di hadapan seorang ulama atau pemuka agama. Dalam akad nikah, yang jadi intinya adalah prosesi ijab kabul yang sakral, di mana calon pengantin pria mengucapkan ijab dan mahar kepada wali nikah calon pengantin wanita.
Setelah ijab kabul dilakukan, pernikahan dianggap sah menurut agama Islam. Acara akad nikah dihadiri oleh keluarga dan kerabat terdekat dari kedua mempelai. Dalam acara ini, dibacakan ayat suci Al-Qur'an dan doa oleh ulama atau pemuka agama.
3. Sungkeman
Momen haru biru di mana pengantin meminta restu dan memohon maaf kepada orang tua atas segala kesalahan. Ini juga jadi momen mereka meminta izin kembali untuk menempuh hidup baru dengan membina keluarga sendiri.
4. Sawer Pengantin
Saweran dilakukan dengan melempar berbagai benda seperti uang, beras, atau bunga kepada pengantin sebagai simbol rezeki, kemakmuran, dan keharmonisan. Biasanya ini adalah proses yang paling seru dan dinanti karena tamu bisa ikut berpartisipasi dengan seru memperebutkan uang sawer dari pengantin, khususnya bagi anak-anak.
5. Upacara Nincak Endog
Calon pengantin pria menginjak telur ayam menggunakan kaki kanannya, melambangkan keteguhan dan tanggung jawabnya dalam memimpin keluarga. Setelah itu, pengantin wanita akan membersihkan kaki pengantin pria menggunakan air kendi sebagai simbol pengabdian istri kepada suaminya. Setelah itu kendinya dibanting hingga pecah sebagai simbol rasa puas sang istri yang sudah melayani suaminya.
6. Huap Lingkung
Susunan acara pernikahan adat Sunda selanjutnya adalah huap lingkung. Dalam Proses ini, pengantin wanita dan pria akan saling menyuapi. Biasanya mereka akan saling menyuapi segempal nasi sebagi simbol rasa saling cinta, saling mengurus dan membutuhkan.
Biasanya orang tua pengantin pria dan wanita juga akan menyuapi penganti secara bergantian, sebagai simbol bahwa sejak saat itu orang tua kedua pihak sudah tidak berkewajiban lagi mengurus mereka, karena keduanya akan menempuh hidup baru yang lebih mandiri sebagai suami istri.
7. Pabetot Bakakak Hayam
Dalam proses ini kedua pengantin akan memegang bakakak hayam, atau ayam bakar utuh satu ekor. Masing-masing memegang bagian pahanya, lalu kedua akan saling menarik atau berebut ayam tersebut, dan dilihat siapa yang dapat bagian paling besar. Menurut kepercayaan masyarakat Sunda, pihak yang mendapatkan potongan ayam lebih banyak atau besar, dipercaya akan membawa rezeki lebih banyak bagi keluarganya.
8. Ngaleupas Japati
Prosesi ngaleupas japati merupakan urutan selanjutnya dalam susunan acara pernikahan adat Sunda, di mana pasangan melepaskan burung merpati bersama-sama sebagai simbol bahwa peran orang tua telah berakhir.
9. Resepsi Pernikahan
Setelah akad nikah dan beberapa upacara adat, maka dilanjutkan dengan acara resepsi pernikahan. Resepsi pernikahan adat Sunda dirayakan bersama keluarga, kerabat, dan teman-teman terdekat.
Biasanya ada juga yang menaruh prosesi Mapag Panganten saat resep pernikahan, untuk membuka resepsi. Biasanya setelah Mapag Panganten, dilanjutkan dengan tarian daerah Sunda seperti tari Merak atau Jaipong, lalu pengantin dan kedua orang tuanya dipersilahkan untuk duduk di pelaminan. Acara pun dilanjutkan seperti resepsi pernikahan pada umumnya, yaitu jamuan makan, memberikan selamat pada pengantin dan keluarga, foto-foto dan hiburan.
Baca juga: 10 Inspirasi Siger Sunda Modern
Itu tadi susunan acara pernikahan adat Sunda yang umum dilakukan, namun perlu dicatat bahwa urutan atau prosesinya bisa jadi berbeda di setiap daerah. Tentunya, perlu diketahui oleh kamu yang memang ingin melaksanakan pernikahan dengan tema adat Sunda.
Nah, kalau kamu dan pasangan sedang merencanakan pernikahan dan masih bingung soal wedding venue atau pemilihan vendor lainya, tidak ada salahnya kalau kamu memakai all-in-package dari Yes I Do.
Paket pernikahan lengkap ini terdiri dari venue, catering, dekorasi, MUA, wardrobe, wedding planner/organizer, hingga entertainment. Pokoknya lengkap, anti-ribet dan pastinya harganya sangat bersahabat.
Jadi, langsung saja hubungi tim Yes I Do di sini untuk berkonsultasi secara gratis mengenai rencapa pernikahan impianmu agar tim Yes I Do bisa membantumu mewujudkannya dengan budget yang terjangkau!
Comentarios