Dalam ajaran Katolik, menikah adalah sakramen sakral dan penuh makna. Ini karena di momen tersebut sepasang pria dan wanita akan mengikat janji cinta kasih mereka di hadapan Tuhan. Oleh sebab itu, acara ini tidak boleh berlangsung sembarangan, ada tata cara pemberkatan pernikahan Katolik yang harus kedua mempelai patuhi.
Tata cara tersebut telah ditetapkan langsung oleh Gereja Katolik. Pelaksanaannya merupakan wujud dari iman serta kepercayaan umat Katolik kepada Tuhan. Karena itu tidak heran jika ritus-ritus yang dilakukan selama pemberkatan memiliki makna filosofis yang mendalam dan sakral.
Adapun tahap pertama yang harus dilakukan adalah ritus pembukaan untuk menyambut kedua mempelai dan memohon kepada Tuhan agar memberikan berkat-Nya atas perkawinan mereka. Untuk lebih jelasnya, berikut ulasan lengkap mengenai tata cara pemberkatan pernikahan Katolik.
Pemberkatan Pernikahan Katolik
Ritus Pembukaan Pemberkatan Pernikahan Katolik
Ketika ritus pembukaan dimulai, kedua mempelai akan masuk ke dalam gereja dengan didampingi oleh kedua orang tua mereka. Selama berjalan menuju altar, mereka akan diiringi dengan nyanyian pujian. Lalu, mereka akan disambut oleh Imam dan putra-putri altar.
Setelah itu, Imam akan memercikan air suci kepada kedua mempelai dan para kerabatnya. Proses ini sebenarnya tidak harus dilakukan di awal, tetapi bisa juga setelah Kata Pembuka untuk menggantikan Ritus Toba. Sambil memercikkan air suci, Imam biasanya akan mengucapkan kata-kata berikut ini:
"Semoga Allah memberi rahmat dan berkat, agar Saudara-saudara menghadap kepada-Nya dengan hati yang suci.”
Imam kemudian akan memberikan salam selamat datang yang bunyinya sebagai berikut:
“Mempelai yang berbahagia,Kami menyambut kalian disini,Hendak ikut bersyukur dan menyaksikanPeneguhan cinta kalian di hadapan Allah.Semoga peristiwa indah iniAkan menjadi kenangan penuh rahmatDalam hidup kalian.Marilah kita bersama-samaMenuju ke depan altar Tuhan.”
Kemudian, wakil keluarga merespon dengan kalimat berikut ini:
“Pastor yang terhormat, seluruh keluarga (sebutkan nama kedua mempelai) hendak mengantar kedua mempelai memasuki hidup perkawinan. Kami mohon agar perkawinan mereka dikukuhkan dan diberkati dengan ajaran dan tata perayaan Gereja Katolik.”
Lalu kemudian Imam akan menjawab kembali dengan kalimat berikut:
“Sekarang marilah kita masuk ke rumah Tuhan dan menyerahkan seluruh harapan serta doa-doa kita kepada-Nya. Semoga kita boleh mengalami kasih setia Tuhan yang menghidupkan dan menguduskan kita, umat-Nya.”
Perarakan
Setelah Ritus Pembukaan, akan berlangsung Perarakan, yakni momen ketika putra-putri altar, Imam, kedua mempelai, orangtua, saksi dan kerabat berjalan menuju depan altar serta ke tempat masing-masing yang sudah disediakan. Sesi ini akan diiringi oleh salah satu nyanyian Antifon Pembuka. Setiap orang juga akan memberi penghormatan dengan membungkuk khidmat ketika sudah mencapai altar.
Tanda Salib
Tahap berikutnya dalam tata cara pemberkatan pernikahan Katolik adalah membuat tanda salib. Imam beersama dengan umat akan membuat tanda salib di depan dada sambil mengucapkan kalimat, “Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.”.
Kemudian, Imam akan menyampaikan salam berikut ini:
“Tuhan bersamamu. Dan bersama rohmu.” atau “Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus bersamamu. Dan bersama rohmu.”
Kata Pembuka Pemberkatan Pernikahan Katolik
Selanjutnya, Imam akan memberikan kata pembuka di hadapan kedua mempelai, keluarga mempelai, serta kerabat yang hadir. Kata pembuka yang disampaikan biasanya berisi ungkapan-ungkapan untuk mengalihkan perhatian semua orang kepada perayaan pernikahan yang sakral.
Percikan
Selanjutnya, umat yang hadir akan dipersilahkan untuk berdiri, lalu putra-putri altar akan memberikan air suci kepada Imam. Air suci ini akan dipercikkan oleh Imam kepada dirinya sendiri, putra-putri altar, kedua mempelai, keluarga mempelai, serta seluruh tamu yang hadir dalam acara pemberkatan. Ritus ini akan diiringi dengan nyanyian pujian yang membuat kesan sakralnya semakin kuat.
Doa Pembuka Pemberkatan Pernikahan Katolik
Tahapan berikutnya adalah doa pembuka yang dipimpin oleh Imam. Apabila perayaan berlangsung dalam Misa di luar hari khusus, maka Doa Pembuka, Doa Persiapan Persembahan, dan Doa Sesudah Komuni diambil dari rumus “Misa bagi Mempelai”. Contoh teks doanya adalah sebagai berikut:
“Marilah kita berdoa. (hening sejenak untuk menyampaikan doa-doa pribadi). Allah, Pencipta yang penuh kasih, Engkau telah menuntun kedua mempelai ini dalam perjalanan untuk saling mengasihi. Kukuhkanlah cinta dan keinginan luhur mereka yang melandasi ikrar untuk saling mengikatkan diri di hadapan-Mu. Limpahkanlah rahmat-Mu atas mereka. Buatlah mereka pantas dan kudus, agar mampu menjadi tanda kehadiran-Mu yang nyata. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.”.
Liturgi Sabda
Selanjutnya, ada proses liturgi sabda yang terdiri dari dua atau tiga bacaan. Bacaan pertama diambil dari Kitab Suci Perjanjian Lama, sementara bacaan kedua atau ketiga bisa secara khusus berbicara tentang ayat-ayat Alkitab yang berkaitan dengan pernikahan.
Homili
Lalu, acara berlanjut dengan penyampaian homili oleh Imam selagi umat berada dalam posisi duduk. Isi homili berasal dari bacaan Kitab Suci atau teks Liturgi yang digunakan dalam misa. Biasanya, yang dipilih berkaitan dengan perkawinan kristiani, martabat cinta pasangan suami-istri, dan lainnya.
Perayaan Perkawinan
Selanjutnya, ada perayaan perkawinan, yakni ketika kedua mempelai menyampaikan pernyataan sebagai calon pengantin, kesepakatan perkawinan, serta penerimaan kesepakatan perkawinan.
Mohon Restu
Setelah itu, kedua mempelai akan menghadap kedua orang tua mereka. Lalu dengan iringan lagu, keduanya akan menyampaikan permohonan restu untuk menikah.
Pernyataan Mempelai
Imam kemudian akan bertanya kepada kedua mempelai tentang kehendak bebas, kesetiaan, serta kesediaan menerima dan mendidik anak mereka. Pertanyaan ini akan dijawab bersamaan oleh mempelai.
Kesepakatan Perkawinan
Apabila calon mempelai telah memberikan jawaban, Imam akan mengajak mereka untuk mengucapkan Kesepakatan Perkawinan sambil berjabat tangan.
Penerimaan Kesepakatan Perkawinan
Imam akan menerima Kesepakatan Perkawinan kedua membeli sembari mengucapkan, “Semoga Tuhan memperteguh janji yang telah kalian nyatakan di hadapan gereja dan berkenan melimpahkan berkat-Nya kepada kalian berdua. Yang telah dipersatukan Allah janganlah diceraikan manusia.”.
Pemberkatan dan Pengenaan Cincin
Setelah itu, Imam akan memberkati cincin kedua mempelai sambil memercikkan air suci ke atasnya. Baru kedua mempelai bisa secara bergantian mengambil cicin dan mengenakannya di jari kelingking pasangannya.
Pembukaan Kerudung
Tahapan selanjutnya setelah pemasangan cincin adalah pembukaan kerudung. Mempelai pria bisa membuka kerudung istrinya selagi Imam berkata, "Semoga kalian selalu memandang dengan wajah penuh cinta,".
Penyerahan Kitab Suci, Salib, dan Rosario
Tata cara pemberkatan pernikahan Katolik berikutnya adalah pemberkatan kitab suci, salib, dan rosario oleh Imam. Ketiga benda tersebut kemudian diserahkan kepada kedua orang tua mempelai. Lalu, orang tua akan menyerahkannya kepada kedua anak-anak terkasih mereka.
Syahadat/Doa Umat
Terakhir, jika pemberkatan berlangsung pada hari Minggu atau setingkat Hari Raya, maka akan dilakukan Pengakuan Iman atau Syahadat bersama. Baru kemudian berlanjut ke doa bersama dengan seluruh hadirin.
Baca juga: Cara Memberikan Wedding Speech yang Tepat
Tips Melaksanakan Pemberkatan Pernikahan Katolik
Pemberkatan pernikahan Katolik adalah sakramen suci yang mengikat dua insan menjadi satu dalam kasih Kristus. Prosesi pemberkatan pernikahan Katolik sarat makna dan tradisi yang perlu dipersiapkan dengan matang. Berikut beberapa tips untuk membantu kamu dalam melaksanakan pemberkatan pernikahan Katolik yang suci dan berkesan.
1. Pahami Makna Pemberkatan Pernikahan Katolik
Sebelum melangkah lebih jauh, penting bagi kamu dan pasangan untuk memahami makna pernikahan Katolik sebagai sebuah sakramen suci. Pelajari ajaran Gereja Katolik tentang pernikahan, termasuk peran suami dan istri dalam keluarga Kristiani. Pastikan kamu berdua berkomitmen untuk menjalani pernikahan Katolik dengan penuh tanggung jawab dan iman.
2. Persiapkan Diri Secara Rohani
Pernikahan Katolik bukan hanya tentang pesta dan perayaan, tetapi juga tentang komitmen spiritual yang mendalam. Ikutilah program persiapan pernikahan yang disediakan oleh paroki kamu. Program ini biasanya akan membantu kamu dan pasangan untuk memperkuat iman, memahami peran pernikahan Katolik, dan mempersiapkan diri secara rohani untuk menyambut sakramen pernikahan.
3. Komunikasikan Harapan dan Keinginanmu saat Pemberkatan Pernkahan Katolik
Diskusikan dengan pasangan kamu tentang harapan dan keinginan kamu untuk pernikahan Katolik. Bicarakan tentang tema pernikahan, dekorasi, musik, dan prosesi pemberkatan. Pastikan kamu berdua sepakat dan saling mendukung dalam mewujudkan pernikahan yang sesuai dengan impian kamu.
4. Koordinasikan dengan Gereja dan Pastor
Segera setelah kamu dan pasangan menentukan tanggal pernikahan, hubungi gereja dan pastor yang akan memimpin pemberkatan pernikahan. Diskusikan dengan pastor tentang prosesi pemberkatan, dokumentasi pernikahan, dan hal-hal lain yang perlu dipersiapkan. Pastikan kamu dan pasangan mengikuti semua arahan dan peraturan yang ditetapkan oleh gereja.
5. Pilihlah Bacaan Alkitab dan Lagu Rohani yang Tepat
Pilihlah bacaan Alkitab dan lagu rohani yang sesuai dengan tema pernikahan dan makna yang ingin kamu sampaikan. kamu bisa berkonsultasi dengan pastor untuk menbisakan rekomendasi bacaan Alkitab dan lagu rohani yang tepat.
6. Siapkan Busana Pengantin yang Pantas
Pilihlah busana pengantin yang sopan dan sesuai dengan tradisi pernikahan Katolik. Hindari busana yang terlalu terbuka atau provokatif. Busana pengantin pria biasanya berupa jas berwarna gelap, sedangkan busana pengantin wanita biasanya berupa gaun putih yang panjang dan sederhana.
7. Siapkan Perlengkapan untuk Upacara Pemberkatan Pernikahan Katolik
Siapkan perlengkapan untuk upacara pemberkatan pernikahan, seperti cincin kawin, lilin pernikahan, dan buku doa. Kamu bisa membeli perlengkapan ini di toko rohani atau memesan kepada pengrajin khusus.
Itu dia ulasan lengkap mengenai tata cara pemberkatan pernikahan Katolik yang sakral. Apabila kamu dan pasangan sedang berencana melaksanakan pernikahan Katolik yang sakral tapi juga tetap modern dan tentunya dengan budget yang terjangkau, tidak usah ragu untuk berkonsultasi gratis dengan tim Yes I Do.
Yap, Yes I Do menyediakan berbagai jenis paket pernikahan lengkap yang akan membantu kamu mewujudkan pernikahan impian kamu dengan biaya yang lebih terjangkau. Jadi, langsung saja hubungi tim Yes I Do di sini, sekarang!
Comments