Pengantin perempuan yang menikah dengan adat Jawa mempunyai ciri khas tampilan dengan riasan paes pada wajah dan kepalanya.
Bukan sekadar riasan, ternyata paes Jawa mempunyai makna tersendiri pada tiap guratannya. Jika kamu ingin menikah menggunakan adat Jawa, berikut penjelasan makna paes Jawa dari berbagai daerah di Jawa yang wajib kamu tahu.
Apa Itu Paes Jawa?
Paes Jawa adalah riasan berupa lekukan-lekukan di dahi wanita. Paes biasanya berwarna hitam, namun pada pengantin adat solo basahan berwarna hijau. Riasan paes ini terbuat dari pidih, yaitu campuran malam atau sejenis lilin yang tidak terlalu kering, namun di saat yang bersamaan juga tidak meleleh.
Di masa modern, kini banyak makeup artist yang mengganti pidih dengan cairan celak atau eyeliner. Alasannya, selain lebih praktis, adalah karena eyeliner dianggap lebih aman di kulit.
Secara umum, paes Jawa terbagi menjadi dua jenis, yaitu paes gaya Yogyakarta dan gaya Solo. Secara spesifik, ada dua jenis paes Jawa Yogyakarta, yaitu Yogya Paes Ageng dan Yogya Putri. Sementara itu, Solo juga punya dua jenis, yaitu Solo Basahan dan Solo Putri.
Dalam tiap lukisan paes terdapat tuntunan dan doa untuk pengantin perempuan. Oleh karena itu, tidak heran bila hingga kini masih banyak pengantin yang mempertahankan tradisi dan memilih riasan tersebut di hari pernikahannya.
Perbedaan Paes Jawa Yogya dan Solo
Sepintas mungkin kamu tidak bisa membedakan mana paes Jawa asal Yogya dan Solo. Namun, ada beberapa perbedaan fundamental yang wajib kamu tahu.
Perbedaan pertama terletak pada warnanya. Jika paes Jawa Yogya menggunakan tinta berwarna hitam, paes Solo menggunakan warna kehijauan.
Sementara itu, dari segi bentuk paes Yogya lebih runcing dibandingkan paes Solo. Selain itu, paes Jawa dari Yogya juga memiliki bingkai emas dengan aksen payet emas atau biasa disebut prada yang mengikuti alur paes.
Arti di Balik Riasan Paes Jawa
Seperti sudah disebut sebelumnya, paes memiliki arti filosofis yang diterjemahkan ke dalam gambar riasan.
Berikut arti atau makna riasan paes Jawa dalam tiap bagiannya.
1. Gajahan
Di paes Jawa, lekukan paling besar yang dilukis di tengah dahi disebut gajahan. Gajahan biasanya dipakai di paes Solo dan berbentuk bulat seperti telur bebek. Arti paes ini melambangkan harapan agar seorang perempuan dihormati dan ditinggikan derajatnya.
2. Pengapit
Seperti terlihat dari namanya, pengapit paes Jawa adalah lekukan yang lebih runcing dan berada di kedua sisi gajahan. Sudutnya yang cukup runcing menjadi simbol pengendali gajahan. Tujuannya agar dapat berjalan lurus ke depan sehingga bisa menjalani rumah tangga bisa tanpa rintangan berat.
3. Penitis
Arti paes Jawa yang cukup mendalam adalah penitis. Penitis dilukis di samping pengapit dengan lekukan yang lebih kecil. Penitis melambangkan bahwa segala sesuatu harus memiliki tujuan dan efektif. Dalam praktiknya, kehidupan rumah tangga seharusnya bisa berjalan lancar, misalnya, jika sang istri bisa mengatur anggaran secara cermat.
4. Godheg
Di bagian tepi, terdapat lekukan yang menyerupai cambang. Lukisan paes Jawa ini disebut godheg. Arti paes Godheg ini menyimbolkan harapan agar kedua mempelai dapat bertindak secara bijaksana dan selalu introspeksi diri.
5. Cithak
Riasan paes jawa di bagian kepala sebenarnya sudah selesai, namun ada beberapa aksesori yang tidak boleh dilupakan meski opsional. Ada beberapa pengantin Jawa yang menggunakan riasan di tengah dahi, seperti orang India. Hiasan berbentuk belah ketupat ini disebut cithak dan merepresentasikan bahwa perempuan harus fokus dan setia.
6. Alis Menjangan
Riasan paes Jawa opsional berikutnya adalah alis menjangan. Dinamakan demikian karena alis dibentuk bercabang mirip tanduk menjangan. Filosofinya adalah karakter rusa yang diharapkan bisa diemban sang pengantin wanita pula, yaitu cerdik, cerdas, dan anggun.
7. Sanggul Bokor Mengkurep
Beralih ke bagian rambut, paes Jawa melengkapi riasan dengan sanggul bentuk bokor mengkurep yang kemudian ditutup dengan ronce kuncup melati atau tibo dodo. Meski terlihat sederhana, sanggul ini menyimbolkan harapan agar perempuan bisa mandiri dan bersyukur atas anugerah Tuhan.
8. Cundhuk Mentul
Terakhir, yang tak kalah penting dan sering kali dipilih untuk dipakai di atas riasan paes adalah hiasan kepala yang disebut cundhuk mentul. Hiasan ini bisa dipakai untuk rias paes Jawa Solo Basahan. Biasanya cundhuk mentul terdiri dari aksesori berbentuk menjangan, kupu-kupu, dan matahari.
Punya bentuk setengah melingkar, hiasan ini melambangkan harapan agar kehidupan pernikahan selalu disinari oleh matahari.
Jumlah pucuk cundhuk mentul biasanya bebas, namun harus berjumlah ganjil. Biasanya jumlah yang dipilih adalah sembilan.
Makna Paes Jawa
Kesucian dan kesempurnaan
Paes melambangkan kesucian dan kesempurnaan seorang wanita Jawa yang siap melangkah ke jenjang pernikahan.
Kesetiaan dan pengabdian
Bentuk paes yang menempel di dahi pengantin perempuan melambangkan kesetiaan dan pengabdiannya kepada suami.
Keseimbangan dan keharmonisan
Garis lengkung paes melambangkan keseimbangan dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Kemuliaan dan kewibawaan
Warna hitam pada paes melambangkan kemuliaan dan kewibawaan seorang wanita Jawa.
Jenis-jenis Paes Jawa:
Paes Ageng Jogja
Ciri khasnya adalah alis berbentuk seperti tanduk rusa dan penggunaan cunduk mentul sebanyak lima buah.
Paes Solo
Bentuk paesnya lebih sederhana dan tidak menggunakan cunduk mentul.
Paes Surakarta
Mirip dengan paes Solo, tetapi paesnya lebih tebal dan berwarna hitam pekat.
Paes Banyumas
Memiliki ciri khas paes yang lebih lebar dan berwarna hitam kecoklatan.
Tradisi Paes Jawa
Mem paes
Prosesi paes dilakukan oleh seorang penata rias tradisional Jawa yang disebut paesan. Paesan biasanya adalah wanita yang sudah tua dan berpengalaman dalam merias pengantin Jawa.
Filosofi paes
Paesan akan membacakan doa-doa dan wejangan kepada pengantin perempuan sebelum paes digambar di dahinya. Doa dan wejangan tersebut berisi tentang harapan agar pernikahannya langgeng dan bahagia.
Makna paes
Paesan akan menjelaskan makna dan filosofi di balik setiap bagian paes kepada pengantin perempuan dan keluarganya.
Paes Jawa bukan hanya riasan tradisional, tetapi juga merupakan bagian penting dari budaya pernikahan Jawa. Makna dan filosofinya yang mendalam menjadikannya sebuah tradisi yang istimewa dan patut dilestarikan.
Nah, itu tadi detail mengenai riasan paes Jawa, mulai dari jenis paes hingga arti di balik paes Jawa yang perlu kamu tahu.
Untuk kamu yang sedang ingin melaksanakan pernikahan adat Jawa, dan masih bingung tentang venue pernikahan atau pun vendor pernikahan lainnya, tidak ada salahnya jika kamu mempertimbangkan untuk menggunakan all-in wedding package dari Yes I Do. Paket pernikahan lengkap dari Yes I Do ini sangatlah terjangkau dan anti-ribet. Dijamin akan membuat persiapan pernikahanmu jadi less stressful.
Untuk itu, tidak perlu ragu dan langsung klik di sini untuk menghubungi tim Yes I Do dan melakukan konsultasi gratis atau bertanya lebih lanjut. Tim Yes I Do akan siap membantumu memuwujudkan pernikahan impianmu dengan budget yang lebih terjangkau namun tetap berkualitas tinggi.
Commenti